Itinerary & Budget Traveling ke Vietnam Tengah 9D8N (Tahun 2023)

Tembok luar Imperial City di Hue (Foto oleh Widha K)

Kamu berencana traveling ke Vietnam Tengah, terutama ke Da Nang, Hue, dan Hoi An? Kamu mau jalan-jalan dalam kelompok kecil atau solo traveling gaya backpacker tapi butuh akomodasi dan transportasi yang sedikit lebih nyaman karena badan mulai renta? Mungkin tulisan ini cocok buat kamu!

Mengapa Vietnam Tengah?
Nah, awalnya, saya dan seorang teman merencanakan untuk menjelajahi Vietnam Utara (Hanoi, Ninh Binh, Sapa, dan lainnya). Tetapi karena teman saya menyatakan mundur dari rencana jalan-jalan tersebut, saya pun banting –kenapa juga mesti dibanting— destinasi ke Vietnam Tengah.

Alasan utamanya agak receh. Soalnya di bulan Februari, Vietnam baru lepas dari musim dingin dan baru saja memasuki musim semi. Datang ke utara sendirian sama aja kayak bunuh diri buat anak pantai kayak saya. Jadi, saya memutuskan buat geser ke area tengah Vietnam dengan harapan iklimnya bakal lebih hangat buat Si Cupu ini.

Alasan kedua, Vietnam bagian tengah punya kota Hue dan Hoi An yang kayaknya cocok banget buat saya Si Paling History Junkie. Hue itu sempat menjadi ibu kota kuno Vietnam (bagian selatan), yang dipimpin oleh Nguyen Dinasty pada tahun 1802-1945. Sedangkan Hoi An menjadi kota pelabuhan kuno yang populer di abad 15-19. Satu kota Hoi An disesaki oleh situs bersejarah yang banyak dipengaruhi budaya Kerajaan China, Jepang, Champa, dan Eropa. Duh, seksi bener.

Tapi kenapa kok gak sekalian ke Hanoi atau Saigon/HCMC, padahal jalannya lebih dari seminggu? Soalnya di momen kemarin, saya lagi pingin slow life (dan masih sedikit disambi kerja, uhuk). Pingin menikmati liburan santai yang nggak ngoyo. Apalagi saya gatau performa badan setelah sekian lama gak jalan jauh akibat pandemi. Lagipula, kalau Hanoi dan Saigon kan bisa didatangi kapan-kapan karena lebih mudah dicari tiket promonya. Sedangkan kalau ke tengah, jarang-jarang bisa dapat harga bagus.

Tapi tenang aja. Itinerary dan budget berikut bisa banget kamu modifikasi sesuai kebutuhan. Bisa dikurangi/dipadatkan/dihapus agendanya. Bisa juga dikombinasikan dengan itinerary ke area selain bagian tengah Vietnam.

Keterangan:
Berangkat 14 Februari 2023: CGK-Da Nang (overnight transfer via KL)
Pulang 23 Februari 2023: Da Nang-CGK (2,5 hours transfer via KL)

Day 1 (15 Feb)
13.00-15.00: Tiba di Da Nang, imigrasi, ambil sim card, tarik tunai ATM, maksi di kafe bandara
15.00-17.00: Perjalanan naik shuttle car ke Hue
17.00-18.00: Check in penginapan di Hue
18.00-20.00: Makan malam dan keliling tourist area di Hue
20.00-22.00: Balik penginapan, bersih-bersih
22.00: Istirahat

Day 2 (16 Feb)
07.00-08.00: Bangun, siap-siap
08.00-08.30: Sarapan
08.30-10.00: Menuju dan eksplorasi Khai Dinh Tomb
10.00-11.30: Menuju dan eksplorasi Minh Mang Tomb
11.30-15.00: Menuju dan eksplorasi Citadel (Imperial City)
15.00-16.00: Maksi
16.00-17.30: Jalan-jalan ke Pasar, Phu Cam Church (Hue Cathedral)
17-30-20:00: Jalan kaki random dan kuliner
20.00-00.00: Kerja dikit, bebersih, cicil packing
00.00: Istirahat

Day 3 (17 Feb)
07.00-10.00: Bangun, siap-siap, packing
10.00-12.00: Jalan kaki random dan sarapan
12.00-16.00: Dijemput agen bus, lalu naik sleeper bus ke Hoi An
16.00-17.30: Check in penginapan Hoi An
17.30-20.00: Jalan kaki random dan makan malam
20.00-23.00: Kerja dikit, bebersih
23.00: Istirahat

Day 4 (18 Feb)
07.00-08.30: Bangun, siap-siap, cari sarapan tapi nggak nemu yang asik
08.30-14.00: Ikut tur ke My Son (include: transport PP, eksplor My Son dengan guide, nonton tarian Champa, maksi, naik kapal di Thu Bon River)
14.00-19.00: Eksplorasi kota tua Hoi An (Part 1) dan kuliner di pasar malam
19.00-20.00: Makan malam
20.00-23.00: Balik ke penginapan, bebersih
23.00: Istirahat

Kota Tua Hoi An di malam hari (Foto oleh Widha K)

Day 5 (19 Feb)
09.00-10.00: Bangun agak siang, bebersih
10.00-13.00: Naik sepeda ke Pantai An Bang. Eksplorasi + maksi di pantai
13.00-15.00: Balik rehat dulu di penginapan. Bobok siang.
15.00-18.30: Naik sepeda keliling kota tua, pulau Cam Nam, dan lain-lain. Kadang turun kulineran
18.30-19.30: Gowes pulang sekalian makan malam di jalan
19.30-23.00: Bebersih
23.00: Istirahat

Day 6 (20 Feb)
07.00-09.00: Jalan pagi + sarapan
09.00-12.00: Kerja dulu, ada miting
12.00-20.00: Eksplorasi kota tua Hoi An (Part 2) + maksi
20.00-21.00: Makan malam
21.00-00.00: Bebersih, packing
00.00: Istirahat

Day 7 (21 Feb)
08.00-10.00: Bebersih + sarapan
10.00-11.00: Naik shuttle car ke Da Nang
11.00-12.30: Keliling sekitar penginapan (sekitar Han Market dan Dragon Bridge)
12.30-14.30: Ngopi dan kerja dulu (nemu kafe enak, murah, dan bagus banget!)
14.30-15.30: Ke penginapan dan check in
15.30-16.30: Ke Da Nang Cathedral (tanya jadwal Rabu Abu + baca-baca sejarah paroki)
16.30-18.30: Menuju Lotte Mart dan belanja oleh-oleh
18.30-21.00: Ke kafe lagi jumpa kawan
21.00-22.00: Makan malam
22.00-01.00: Pulang, bebersih
01.00-04.00: Istirahat

Day 8 (22 Feb)
04.00-04.30: Bangun, bebersih, siap-siap
04.30-06.00: Menuju Da Nang Cathedral buat misa Rabu Abu (yalord holy bener ini, mana sepet banget mata, ujan lagi, trus kagak ngerti bahasanya)
06.00-10.30: Cari sarapan, jalan kaki, mampir supermarket Big C lalu jajan.
10.30-12.30: Balik penginapan dulu, bobok bentar
12.30-15.00: Menuju dan eksplorasi Marble Mountain
15.00-16.00: Cari tambahan oleh-oleh di Han Market
16.00-17.00: Bengong di pinggiran Han River
17.00-17.30: Makan sore
17.30-19.00: Ngopi lagi. Oke, oke. Ketauan banget doyan kopi di sini.
19.00-21.00: Jalan kaki + makan malam
21.00-02.00: Balik penginapan, packing rada alot
02.00: Istirahat

Day 9 (23 Feb)
07.00-09.00: Bangun, bebersih, siap-siap packing terakhir
09.00-09.30: Sarapan
09.30-10.00: Ke bandara
10.00-12.00: Imigrasi (panjang banget!) dan boarding
12.00-15.00: Da Nang-KLIA
15.00-19.00: Transfer (delay!)
19.00-21.30: KLIA-CGK
21.30: Pulang naik Damri ujan ujaaaann

Budget
Pesawat pergi: Rp 1.600.000 (Batik Malaysia, transfer 11 jam di KLIA)
Pesawat pulang: Rp 2.000.000 (AirAsia, transfer 2,5 jam tapi delay jadi 4 jam di KLIA)
Transport antarkota: Rp 388.000
Transport dalam kota (grab motor & sewa sepeda): Rp 400.000
Makan udah versi plus jajan: @Rp150.000 x 9 hari = Rp 1.350.000
Penginapan: Rp 1.382.000*
Tiket tempat wisata: Rp 516.000
Simcard: Rp 93.000
Ikut mini trip ke My Son (opsional): Rp 244.000
Travel insurance (opsional): Rp 309.000
Oleh-oleh: (Isi sendiri, mungkin saya taruh rata-rata 500.000-an ya)
Total: 8.782.000

Tarik tunai ATM Vietinbank bandara. (Foto oleh Widha K) 

Budget di atas itu versi longgar buanget. Masih bisa dihemat di bagian penginapan (lihat catatan di bawah), makan (saya banyak jajan karena memang mau kulineran), dan transport dalam kota (saya banyak pakai grab motor. Bisa lebih hemat kalau kamu jalan berdua dan sewa motor harian. Walau tetap harus perhitungkan bensin dan ongkos parkir juga ya). Satu lagi tentunya tiket pesawat bisa dapat lebih murah lagi kalau kamu dapat promo atau rela naik pesawat yang jadwal transfernya panjang atau yang terlalu mepet sama penerbangan selanjutnya.

Untuk transport antar kota itu cenderung hoki-hokian ya. Kalau kamu bergantung ke orang penginapanmu buat booking kendaraan ke kota lain, ya berarti kamu mesti merelakan sedikit arrangement fee buat pihak penginapan. Kalau mau lebih murah, mungkin kamu bisa go show sendiri ke travel. Tapiii… datang langsung ke travel pun masih ada risiko harganya dikasih lebih tinggi dan kamu mesti nawar. Sejauh ini sih kendaraan yang direkomendasikan penginapan saya oke-oke semua. Kalaupun lebih mahal, masih worth banget. Jadi, saya nda protes. BTW Kl*ook punya shuttle dari bandara ke Hue dan Hoi An dan sebaliknya lho! Saya pakai dari bandara Da Nang ke Hue.

Travel insurance (yang sekaligus membiayai kalau kena Covid) sesungguhnya sudah tidak diwajibkan sebagai syarat masuk Vietnam. Jadi kalau kamu tidak ingin beli asuransi pun gak masalah. Saya beli karena memang merasa perlu supaya batin tenang karena sudah terproteksi. Belinya pun online di Indonesia, beberapa hari sebelum berangkat supaya bisa dapat harga tidak terlalu mahal. Soalnya ada yang jual sampai Rp 600 ribuan.

Komponen yang menurut saya nda bisa ditawar itu tiket tempat wisata. Sistem pembeliannya dikelola sama pemerintah setempat, jadi harganya sudah fix. Kalaupun beli paketan di Klook, selisihnya pun gak banyak membantu. FYI, meski saya history junkie, sebenarnya yang saya datangi pun bare minimum (selain My Son, ini agak segmented peminatnya). Saya cuma 3 kali bayar di Hue, 2 kali di Hoi An, dan 1 kali di Da Nang. Kalau kamu mau nambah ke Asia Park atau Ba Na Hills di Da Nang, ini perlu tambah tiket masuk lumayan mahal lagi sekitar Rp 500 ribuan (Ba Na Hilss).

Okeh! Semoga bermanfaat buat kawan-kawan yang mau jalan-jalan ke Vietnam bagian tengah. Semoga setelah dapat bocoran, kawan-kawan bisa lebih jago berstrategi buat merancang perjalanan yang lebih hemat, padat dan berkhasiat! Wakakaka..

*Catt: Expense penginapan belum termasuk cashback dari platform. Untuk penginapan, saya menginap dua kali di hostel dan satu kali di homestay kelas backpacker. Semuanya private room dan sebenarnya bisa buat berdua (sedangkan saya berpergian sendirian). Jadi, pengeluaran hotel di atas sebenarnya masih bisa lebih murah lagi kalau dibagi berdua.

Comments

Popular Posts