3 Hal yang Perlu Kamu Siapkan Sebelum Naik Helikopter


Selamat datang di penerbangan komersil tanpa asap rokok. Anda akan diterbangkan oleh Captain Adel from India, dan co-pilot gadungan yang tiada berguna. Foto oleh Widha Karina.

Kuliner, udah. Belanja, udah. Staycation, udah. Kalau kamu udah sering bolak-balik Kuala Lumpur dan udah bosen  foto di infinity pool berlatar Petronas, saya punya satu ide yang mungkin akan membuat kamu tertarik: naik helikopter.

Ndak perlu jadi Incess Syahroni apalagi Crazy Rich Asian untuk melihat Batu Cave dari langit. Gadis Murdai Alley (baca: Gang Murdai) alias warga permukiman dempet kayak saya juga bisa nyelengin duit demi ngerasain terbang ala-ala tim SAR.

Sebelum nge-fly, ini beberapa tips dari saya supaya kamu kembali pulang ke Tanah Air dengan selamat.

1. Dokumen dan Informasi

Ini sih wajib ya. Siapkan paspor dan cek lagi berapa persisnya berat badanmu. Sekali terbang, satu heli bisa mengangkut 4 orang (termasuk 1 pilot). Karena itu, tanyakan juga bobot badan temanmu biar petugas bisa mengalkulasikan total bobot kalian.

Selain berat badan, ingat-ingat juga apakah kamu punya phobia ketinggian atau kondisi kesehatan yang bisa membuatmu anfal di udara.

Informasikan semua data diri dan informasi tersebut ke provider penerbangan supaya mereka bisa menentukan apakah kondisimu ideal untuk sesi penerbangan mereka.

2. Siapkan Uangnya

Percuma dong udah aman karena manifest udah rapi, tapi diem aja nggak terbang-terbang karena belum ndaftar.

Oke, siapkan dana yang memadai dan segera booking sesi kamu. Eh tapi uang yang harus disediakan, berapa banyak ya?

Ketika itu saya dan rombongan berkesempatan menjajal jasa Ascend Skytour dengan opsi tarif sebagai berikut. BTW ini tarif tahun 2017, cek lagi berapa tarifnya saat kamu mau booking ya:
  • KL Express (RM 630/sekali terbang)
    Penerbangan selama 6 menit yang akan membawa kita menikmati sekitar KLCC, KL Tower, Dataran Merdeka, Petronas, Istana Negara, dan Masjid Negara Kuala Lumpur
  • City Explorer (RM 1.550/sekali terbang)
    Penerbangan selama 15 menit mengelilingi paket KL Express + Batu Cave.
  • Jungle Escape (RM 3.050/sekali terbang)
    Ini agak lama nih. Dengan 30 menit, kamu bisa terbang ke sekitar lokasi paket KL Express + Quartz Ridge, Batu Dam, Telecom Tower
  • Mountain View (RM 4.410/sekali terbang)
    Yang ini mantap jiwa! Terbang 45 menit bisa dapat pemandangan paket KL Express + Batu Caves, Genting Highlands, dan Templer Park.
Apapun paket pilihan kamu, saya sarankan jangan colongan ketiduran di atas. Nggak aman. Beneran deh. Nggak aman buat kesehatan mental. Udah mahal-mahal tapi ketiduran, saya udah bisa bayangin beban pikiran kamu setahun kemudian. Wakaka.

Kemarin, saya dan rombongan berkesempatan nyicipin paket yang paling murah (itu aja udah seneng banget). Pas mulai mengangkasa, rasanya spesiaaalll banget. Udah gitu pilotnya ramah banget. Dia selalu senang diajak selfie, bahkan suka ngasih info kapan sebaiknya kita ambil foto.
Penerbangan rute KL Express. KL Tower dari atas. Foto oleh Widha Karina.

3. Dengar dan Ikuti Instruksi Keamanan

Pertama, kamu nggak akan diizinkan untuk membawa tas berukuran besar masuk ke dalam kabin pesawat. Kalau sudah telanjur bawa, petugas akan meminta kamu meninggalkan barang-barang di office mereka dan hanya membawa benda-benda penting saja (HP, dompet, kamera).

Sebagai tambahan, saya sih nggak merekomendasikan kamu pakai aksesori yang ngeribetin diri sendiri. Masalahnya, pilot heli penerbangan komersil sepertinya sudah “ditugaskan” untuk meng-entertain penumpang. Kadang, si pilot melakukan sedikit manuver yang membuat penumpangnya ber-AAAAAAAA barang sebentar.

Bayangkan kalau di tengah keseruan itu kamu malah repot dengan kalung kamu yang terbang nutupin muka, kamera kamu yang kebanyakan gantungannya, atau kacamata cengdem (goceng adem) alias kacamata hitam yang digantungin di kemeja dan meluncur jatuh ke lantai heli. Kacamata lebih baik dipakai aja.

Kenakan pakaian yang nyaman. Dengarkan instruksi dari ground staff tentang do and don’t-nya. Begitu akan mendekati heli, berjalanlah hanya pada pathway yang disarankan. Jangan sesekali berinisiatif pergi ke belakang heli atau mencoba naik dari pintu selain yang disediakan. Katanya bagian samping belakang heli itu berbahaya. Ada rotor dan aliran angin yang bisa bikin kita yang gak paham ini celaka.

Di dalam heli, kamu diwajibkan mengenakan headphone ber-microphone. Itu adalah satu-satunya cara supaya semua penumpang bisa saling berkomunikasi (mendengar dan berbicara) di tengah bisingnya suara baling-baling.

Melalui headphone, pilot akan memberikan instruksi lanjutan seperti pasang seat belt, posisi duduk, hingga menginformasikan landmark apa saja yang kamu lalui selama penerbangan, bahkan angle-angle foto dari sebaiknya kamu ambil supaya fotomu kelihatan kece.
"Sebelah sini nih, bagus kalau kamu foto menghadap sini," begitu kira-kira kata Mas Pilot memberi informasi. Foto oleh Widha Karina.
Selesai terbang, ground staff akan menyambutmu kembali dan memastikan kamu berjalan pada pathway yang seharusnya. Mereka akan dengan senang hati memandu di mana kamu harus berdiri kalau-kalau ingin berfoto dengan heli di helipad.
Boleh kok foto asal tertib dan mendengarkan instruksi. Foto oleh Widha Karina.

Mulai nabung!
Nah. Rasa-rasanya sih 3 tips di atas udah cukup mewakili supaya sesi terbang kamu aman dan nyaman. Apalagi kalau kamu punya asuransi, itu lebih bagus lagi.

Waktu itu, Ascend Skytour hampir batal menerbangkan saya dan teman-teman dikarenakan cuaca Kuala Lumpur syang kurang baik. Hujan angin, plus awan mendung yang tak selesai-selesai selama beberapa jam.

Kalau sudah begitu, jangan khawatir. Provider penerbangan punya SOP keamanan sendiri. Mereka tidak akan memaksa menerbangkanmu karena hal tersebut juga akan berisiko buat pekerja mereka.

Tapi jangan khawatir juga uangmu lenyap. Mereka akan merekomendasikan untuk menggeser jadwal penerbangan hingga kondisi cuaca kembali kondusif.

Di Jakarta, ada nggak sih heli sewa gemes-gemesan semacam ini? Pastinya, 3 tips ini bisa kamu terapkan tidak cuma buat naik heli di Malaysia, tapi juga di manapun. Minimal perhatikan 3 hal ini deh… Kan siapa tahu tiba-tiba bos kamu males nerobos macet, terus ngajak stafnya naik heli aja ya kan. Setelah baca ini, kamu jadi lebih antisipatif dengan standar keamanan penumpang deh..

Kalau ada yang mau nambahin, boleh banget tambahkan di kolom komentar ya.
Don't you want to witness this massive sight from above? <3 Foto oleh Widha Karina.
This article is a collaboration with Ascend Skytour and About KL

Comments

Popular Posts