Kali Ini Memang Istimewa
Tak perlu bangga menjadi istimewa.
Yang istimewa adalah yang terdiskriminasi.
Yang istimewa adalah ketidakbiasaan yang menyusup minta sembunyi.
Istimewa tak lebih dari banci.
Istimewa sama dengan pelacur yang kau tunjuk sembari mengadili.
Istimewa serupa dengan pengemis yang bau tahi.
Istimewa tak lebih terhormat dari nabi yang rajin diludahi.
Istimewa tipis bedanya dengan seorang perempuan yang bisa bela diri, namun enggan mencuci.
Istimewa tak beda seperti seorang jawa yang benci kosa-kata “ngrasani”.
Istimewa bisa jadi menyerupai hinanya babi.
Pilihanku memang istimewa.
Silahkan berebut mencaci.
Selama aku masih percaya konstruksi.
Kamar, 5 November 2011
01.49
Yang istimewa adalah yang terdiskriminasi.
Yang istimewa adalah ketidakbiasaan yang menyusup minta sembunyi.
Istimewa tak lebih dari banci.
Istimewa sama dengan pelacur yang kau tunjuk sembari mengadili.
Istimewa serupa dengan pengemis yang bau tahi.
Istimewa tak lebih terhormat dari nabi yang rajin diludahi.
Istimewa tipis bedanya dengan seorang perempuan yang bisa bela diri, namun enggan mencuci.
Istimewa tak beda seperti seorang jawa yang benci kosa-kata “ngrasani”.
Istimewa bisa jadi menyerupai hinanya babi.
Pilihanku memang istimewa.
Silahkan berebut mencaci.
Selama aku masih percaya konstruksi.
Kamar, 5 November 2011
01.49
Comments
Post a Comment