Tawaran Kerjasama Untuk Tuhan

Aku menyeranta Tuhan
Bikin janji minum kopi bersama
Akan kuserahkan naskah pada-Nya
Atau skenario tentang jumpa dan masa

Aku duduk di kursi bulat-bulat goyah
Kaki-kakinya tinggi merupa galah
Ah tapi tak cukup tabah
Susah menopang bobotku mengembik lemah
Mari, Tuhan
Kujamu diri-Mu dengan segala rapuh dan sesah

Dua jam berbincang tak pernah cukup disela sesap kopi
Terutama karena debatku tak sering berbalas bunyi
Dia hanya diam dan tersenyum menimpali
Lancang ada padaku
Meski tak kutahu sebelah mananya yang salah dari sebuah pengajuan
Wangi kopi bahkan mencela
Mengerumun diskusi panjang tentang penawaran
Besok akan kuulang lagi
Aku menyeranta Tuhan (lagi)
Bikin janji minum kopi bersama (lagi)
Akan kuserahkan naskah pada-Nya (lagi)
Atau skenario tentang jumpa dan masa (lagi)

Depok, 24 November 2011
12.24.
di sebuah pojokan nyaman fisip yang selalu memberi ‘sudut’

Comments