Mata Pedang bagi yang Terpuja
Jika yang sakral menghalangi kita mencinta, buat apa ada sakral?
Jika yang ilahi membatasimu bertaut, untuk apa ada yang ilahi?
Sampai titik ini kuyakini dengan paksa bahwa manusia hanyalah wayang, bukan dalang.
Meski awalnya bukan itu yakinku.
Maka bukan hakmu lagi untuk berkata dan bertutur, melainkan bergeraklah dalam hening.
Meski sendi dan tulangmu ngilu dan nyeri.
Jika yang ilahi membatasimu bertaut, untuk apa ada yang ilahi?
Sampai titik ini kuyakini dengan paksa bahwa manusia hanyalah wayang, bukan dalang.
Meski awalnya bukan itu yakinku.
Maka bukan hakmu lagi untuk berkata dan bertutur, melainkan bergeraklah dalam hening.
Meski sendi dan tulangmu ngilu dan nyeri.
Orang-orang yang kukenal memahami sistem monastik dan menganggapnya logis.
Lalu mengapa dua orang yang berbeda namun ingin bersatu seakan tak ditemukan sisi logisnya?
Sedangkan mereka yang berteguh pada apa yang tak kelihatan demikian kalian puja bagai yang tak kelihatan itu sendiri?
Mata apa yang kalian gunakan sesungguhnya?
Mata hati, mata pikir, mata batin, mata kaki, atau mata yang lainnya?
Siapa yang sesungguhnya irasional?
Lagi-lagi aku kan patah menembus arus yang kalian usung dalam institusi yang terlanjur mapan.
Lalu mengapa dua orang yang berbeda namun ingin bersatu seakan tak ditemukan sisi logisnya?
Sedangkan mereka yang berteguh pada apa yang tak kelihatan demikian kalian puja bagai yang tak kelihatan itu sendiri?
Mata apa yang kalian gunakan sesungguhnya?
Mata hati, mata pikir, mata batin, mata kaki, atau mata yang lainnya?
Siapa yang sesungguhnya irasional?
Lagi-lagi aku kan patah menembus arus yang kalian usung dalam institusi yang terlanjur mapan.
Pecinta kebijaksanaan memang bisa jadi salah.
Karena itulah tak perlu ada sembah sujud yang berlebih dan menyakitkan.
Pedang damocles selalu siap menghujam, maka tak perlu terlena.
Dalam hitungan detik, semua bisa binasa.
Tak menanti esok lusa.
Kemudian tak akan ada lagi puja.
Karena itulah tak perlu ada sembah sujud yang berlebih dan menyakitkan.
Pedang damocles selalu siap menghujam, maka tak perlu terlena.
Dalam hitungan detik, semua bisa binasa.
Tak menanti esok lusa.
Kemudian tak akan ada lagi puja.
Kamar, 31 Januari 2012
Pk. 14.05
Pk. 14.05
Comments
Post a Comment