Main Petak Umpet Harta Karun!!


Akhirnya.. Setelah dicuekin, blog ini merilis satu tulisan! Ini adalah tulisan pertama saya di blog pribadi. Sebelumnya, saya sudah cukup puas dengan memeluk tulisan saya erat-erat dan tidak memublikasikannya (paling banter saya taruh di note Facebook). Namun kebiasaaan tinggal kenangan ketika tulisan mulai menjadi kebutuhan untuk disebarluaskan (baca: curhat). Maka mulailah saya menyebarkan segala ide dan pemikiran saya ke segala penjuru. Sebagai contoh, kalian dapat menemukan penggalan-penggalan pemikiran saya dalam 140 karakter di akun Twitter. Selain itu, Plurk dan Buzz juga harus rela menjadi  korban keluh kesah saya sepanjang hari. Ironisnya, semua media itu kian “publik” dari hari ke hari. Ya, saya tahu bahwa semua media itu memang dibuat justru untuk tujuan tersebut. Namun saya merasa bebasnya akses menuju semua media itu membuat saya harus ekstra berhati-hati dengan semua frasa yang saya lontarkan. Ugh! Malah saya yang merasa tidak bebas. Merangkum kisah dalam 140 karakter saja sudah sulit. Ditambah lagi harus menyortir pemikiran supaya semaksimal mungkin tidak menyinggung para pengikut (followers) saya. Belum lagi saya harus berhati-hati, apakah tulisan ini dan tulisan itu akan dibaca oleh teman saya yang ini dan itu, teman spesial saya, dan berbagai label lain dalam relasi antar manusia. Maka inilah upaya saya selanjutnya: memantapkan hati untuk mendandani blog yang sesungguhnya sudah dibuat cukup lama. Materinya pun sudah di kepala.

Bagi saya, tulisan dan karya saya adalah harta. Mengapa harta? Karena membuat karya atau tulisan membutuhkan keterlibatan hati. Untuk saya, ribuan kata yang diketik dengan paksa bukanlah tulisan, apalagi harta. Maka hingga pada titik ini, saya bimbang apakah kelak saya dapat menjadi penulis atau pembuat karya profesional. Saya membuat sesuatu karena ada sesuatu, karena sesuatu itu ada, yang terjadi, nyata menghidupi saya dari jam ke jam, menit ke menit, dan menggerakkan roda jiwa ini. Maka saya agak pesimis dengan istilah “mencari ide.” Ide itu ada. Hidup. Tak perlu dicari-cari. Ide dan kamu akan bertemu, di saat yang tepat, tanpa perlu dicari. Tuh, harta banget kan?? Langka soalnya..


Saya serius merilis blog ini di kala badan-pikiran-hati ini berkecamuk. Maka tujuan saya yang utama adalah untuk menyembunyikan harta-harta saya dari para bajak laut Followers, Plurkers, Facebookers, atau yang terbaru... G+ (thanks, Google Plus! Berkat kamu, Buzz saya ditelanjangi habis-habisan). Mungkin diantara kamu ada yang bertanya-tanya: mengapa menyembunyikan harta di Blog? Bukankah justru blog adalah media yang dapat dinikmati oleh siapa saja, bahkan tidak perlu tombol  confirm, add, dan follow? Jawabannya sederhana. Errr...atau bisa jadi alasannya nggak nyambung dengan pertanyaannya. Jadi, alasannya adalah karena  saya memerlukan sebuah media yang tidak integral sebagai satu kesatuan jaringan komunikasi. Pemilik dan pengelola blog toh cenderung lebih random sehingga lebih susah diketahui, kecuali saya sendiri yang menaruh link blog ini di akun jejaring sosial. Juga kecuali kamu mencari nama saya (atau secara tidak sengaja mencari judul blog ini) di search engine, maka harta saya ini akan seperti memakai jubah Harry Potter! Tak terlihat.. Maka, saya pikir blog akan sangat ideal. Saya tetap dapat mencipta harta-harta, baik yang sifatnya bermanfaat bagi orang lain, hingga yang sifatnya sangat egois karena isinya keluhan melulu.


Baiklaaahh.. Sesi pembukanya kita akhiri sampai di sini. Bagi kalian para bajak laut yang berhasil menelaah peta dan menemukan blog ini, saya pasrah dirampok. Silahkan nikmati harta-harta di dalamnya!! Entah sampai kapan saya akan bermain petak umpet ini. Mungkin sampai badai di hati ini berlalu. Setelah badai itu berlalu, langit akan lebih cerah terlihat dan saya tidak akan keberatan membagi harta saya kepada para pelaut yang tengah mengapung-apung kelaparan di laut.


Teriring salam penuh kode rahasia,

Widha
7 Agustus 2011



Nih ya.. Petunjuk mencari hartanya adalah: bidik lokasi melalui dahan pohon ini :D
Jangan lelah berlayar. Dan aku akan ada di sana. Menantimu. Pelautku.






Comments