Perihal Menggenggam

Masalahnya ada pada kadar.
Tergantung ukuran.
Berserah pada takaran.
Namun jemari selalu berbeda.
Menggenggam dan menjumput.
Tak peduli kencang dan lembut.
Akan banyak butir yang luput.
..berbenturan.. ... ... lalu takluk.
jatuh..

kembali terenggut..

lalu dipungut..

lalu lupa.

lalu hilang makna.





P   E   R   C   U   M   A





Maka biarkan saja.
Meski aku tetap setia.
Menakar dan menjumput.
Hingga datang butir yang sama.



kugenggam erat..
hingga  .............
hingga  ............

hingga  ............


hingga ............





tak terhingga








Salemba-Kenari, 19 Agustus 2011.
pk. 18.46
terlunta.


Comments

Popular Posts