Hunian Pohon Masa
Setan pun tau diri.
Dulu keinginannya hanya mendengar kata permisi.
Hinggap menari di dahan sebelah kiri.
Mengamati.
Memaki.
Tak berhenti hingga kau dalam balutan bunga dan dupa berbau wangi.
Setan pun tau perubahan zaman.
Geliat beton yang tembusi tanah-tanah rentan.
Halaukan bercak-bercak hijau yang menyesap setia air hujan.
Setan hanya berdecak.
Memaklumi aku, kau dan dirinya yang haus pada bumi yang tinggal kerak.
Dulu satu sampah di dahan jamblang bisa jadi masalah.
Setan enggan tinggal diam, mengekormu pergi, mengetuk pintu rumah.
Dulu satu sentilan upil bisa jadi sumber payah.
Setan mengikik menyiksa, hingga kau berkata, “Maaf Mbaah..”
Kini posisi setan melemah.
Tutup hidung lewati trotoar kota yang kini resmi menjadi toilet beraroma renyah.
Tiap ada resleting dibuka di sudut lembab yang lengah.
Putus asa, setan hanya berkilah sambil kibas jubah, “YAUDAHLAHYAAAA...”
Dulu keinginannya hanya mendengar kata permisi.
Hinggap menari di dahan sebelah kiri.
Mengamati.
Memaki.
Tak berhenti hingga kau dalam balutan bunga dan dupa berbau wangi.
Setan pun tau perubahan zaman.
Geliat beton yang tembusi tanah-tanah rentan.
Halaukan bercak-bercak hijau yang menyesap setia air hujan.
Setan hanya berdecak.
Memaklumi aku, kau dan dirinya yang haus pada bumi yang tinggal kerak.
Dulu satu sampah di dahan jamblang bisa jadi masalah.
Setan enggan tinggal diam, mengekormu pergi, mengetuk pintu rumah.
Dulu satu sentilan upil bisa jadi sumber payah.
Setan mengikik menyiksa, hingga kau berkata, “Maaf Mbaah..”
Kini posisi setan melemah.
Tutup hidung lewati trotoar kota yang kini resmi menjadi toilet beraroma renyah.
Tiap ada resleting dibuka di sudut lembab yang lengah.
Putus asa, setan hanya berkilah sambil kibas jubah, “YAUDAHLAHYAAAA...”
Kamar,
24 Oktober 2011
1.48
Hunian setan pun ikut-ikutan digusur.. :D
Comments
Post a Comment